Selasa, 21 Juni 2011

cerpenku

“KAU PENGUBAH HIDUPKU”


Ricky adalah seorang remaja SMA yang tinggal dalam keluarga broken home. Kedua orang tuanya sering bertengkar dan tingkah laku adik perempuannya yang kurang baik, adiknya sering keluar malam dan pulang pagi. Ricky pun memiliki kelakuan yang kurang baik, dia sering berkelahi dan tawuran.  Pada suatu hari Ricky terkena masalah yang sanngat besar sehingga dia di DO dari sekolahnya dan Ricky di pindahkan ke SMA 18 bandung. Seluruh anak SMA 18 Bandung tahu siapa Ricky, meraka semua tidak ada yang brani dekat-dekat dengan Ricky, bahkan teman sekelasnya.
****
          Ricky di tempatkan di kelas 11 A dan saat datang ke kelas semua murid di kelas itu diam.
“Woi gue duduk dimana nih ?” bentak Ricky kepada semua murid di kelas itu.
“Itu ada bangku yang kosong, duduk disitu aja.” Jawab sisi.
“Gue nggak mau duduk disitu, gue maunya duduk di tempat duduk loe.” Bentak Ricky kepada Sisi.
“Tapiiii kan………”jawab Sisi dengan tersendat.
“Nggak ada pake tapi-tapian, cepetan pindah !” bentak Ricky kembali
“ya udah deh kalo gitu.” jawab Sisi dengan nada marah.
          Lalu setelah beberapa menit kemudian, datang seorang cewek bernama Risty, dia juga murid di kelas 11 A. Risty adalah teman sebangku sekaligus sahabat Sisi. Risty adalah seorang cewek yang lumayan smart, tapi belakang ini raut wajahnya yang ceria telah hilang karena dia di tinggalkan sekaligus di khianati oleh kekasihnya yang bernama Kiki. Mereka berdua pacaran sudah hampir 2 tahun.
****
Lalu, Risty menghampiri Sisi.
“Si loe kok pindah tempat duduk sih ?”tanya Risty  kepada Sisi.
“Tu, si Ricky anak baru di sekolahan kita. Eh, Ris katanya dia tu orangnya garang lowh, suka mukuli orang sembarangan padahal Cuma sama salah sedikit doang. So hati-hati aja sama dia.” kata Sisi.
“Ya udah deh gue mau ngomong sama dia.” kata Risty dengan tegas.
“Eh Ris loe mau ngomong apa sama dia ?” tanya Sisi.
“Mau ngomongin masalah tempat duduk.”jawab Risty.
“Nggak usah deh sebaiknya.” Kata Sisi dengan rasa takut.
“Emangnya kenapa ?” tanya Risty dengan heran.
“Gue kan barusan bilang kalo dia tu orangnya ringan tangan alias gampang mukul orang dan cepat marah.” Jawab Sisi.
“Biarin aja, kan itu hak kita.” Risty berkata denngan dengan cuek.
“Tapi Riiiis……..” Sisi berkata dengan rasa takut.
“Udah deh loe tenang aja.” Jawab Risty dengan cuek lagi.
          Lalu Risty langsung menghampiri Ricky dengan raut wajah yang agak marah.
“Eh, loe Ricky kan, kenapa loe usir temen gue dari tempat duduknya haaa ? ni kan tempat duduk kita berdua . Loe anak baru disini laganya udah banyak banget.” Risty berkata dengan nada marah dan cuek.
“Suka-suka gue dong, ngatur banget sih jadi cewek. Gue kalo duduk di belakang nggak biasa.” Jawab Ricky dengan cuek.
Lalu Sisi datang menghampiri Risty dan berkata,”Ris udah deh, loe duduk aja di situ biar gue duduk di belakang sama Rendy.”
Lalu Bu guru datang ke kelas dan mengajar seperti biasanya. Dan Ricky bingung dengan pelajaran yang di sampaikan oleh Bu guru. Selama bersekolah di SMA 18 Bandung tidak satu mata pelejaran pun yang dapat di mengerti oleh Ricky. Wali kelas 11 A Bu Siska memanggil Risty untuk datang ke kantor.
“Risty bisa ikut ibu ke kantor ?”tanya bu Siska.
“Bisa kok bu.” jawab Risty.
          Setelah beberapa menit kemudian sampailah bu Siska dan Risty ke kantor. Dan mereka berdua duduk di meja bu Siska.
“Ada apa ya bu ?”tanya Risty dengan heran.
“Ibu mau minta tolong sama kamu, bisa tidak ?”tanya Bu Siska kepada Risty.
“Bisa, tapi minta tolong apa ya Bu ?”kata Risty dengan raut wajah yang heran.
“Ibu mohon sama kamu, kamu bisakan membantu Ricky untuk membantu dia belajar di rumah, agar nilai dia bisa meningkat. Dan di kelas saat menghadapi pelajaran dia sangat kesulitan. Bisa kan Ris?” tanya bu Siska dengan nada memohon.
“mmmmmmmmmm, ya udah deh Bu saya bisa kok. Tapi Ibu tolong bilangin ke Ricky ya Bu, takutnya kalo saya yang bilang ke Ricky langsung dia nggak percaya. ” Jawab Risty.
“Ya sudah kalau begitu biar Ibu biloang sama Ricky, kamu mau ke kelas langsung kan?” tanya Bu Siska.
“Iya Bu.” jawab Risty.
“Tolong sekalian ya Ris kamu panggil Ricky untuk menghadap Ibu.”suruh bu Siska kepada Risty.
“Baik Bu.”jawab Risty.
“Trima kasih Ris.” Kata bu Siska.
“Ya sama-sama Bu.” jawab Risty.
          Lalu Risty berjalan ke kelas sendiri dan setelah sampai di kelas dia langsung menghampiri Ricky.
“Ric loe disuruh di suruh Bu Siska buat nemuin Bu Siska.” suruh Risty kepada Ricky.
“Ada apa lagi sih ?” tanya Ricky dengan nada kasar.
“Mana gue tau.” Jawab Risty dengan cuek.
“Kapan gue disuruh kesana?” tanya Ricky.
“Sekarang.” Jawab Risty.
          Ricky pun langsung menuju ke kantor untuk menemui Bu Siska,
“Ada apa bu?” tanya Ricky kepada Bu Siska.
“Begini Ric kamu kan mau nilai kamu meningkatkan. Jadi, untuk meningkat nilai kamu Ibu mau kamu belajar di rumah atau dimana pun yang kamu mau dengan Risty. Bisa kan Ric ?” tanya bu Siska.
“Haaaa? Belajar sama Risty. Emangnya nggak ada orang lain ya bu selain dia.” Tanya Ricky dengan raut wajah yang kaget.
“Hanya dialah satu-satunya orang yang bisa dan brani menghadaapi kamu Ric. Kamu maukan nilai kamu berubah?” tanya  Bu Siska.
“Ya udah deh Bu kalo nggak ada jalan lain.” jawab Ricky dengan cuek.
“Ya sudah sana ke kelas lagi bel masuk sudah bunyi.” Suruh Bu Siska.
“Ya deh Bu, makasih ya Bu.” jawab Ricky.
****
          Bel menandakan pulang sekolah berbunyi. Dan Ricky menyuruh Risty untuk jangan pulang dulu.
“Ris loe jangan pulang dulu, gue mau ngomong sama loe.” Ricky menyuruh Risty dengan nada cuek dan kasar.
“ Ya gue dah tau kok apa yang mau loe omongin. Kita ketemuan di taman aja. Terus terserah loe aja kita mau belajar dimana.” kata Risty dengan waajah yang cuek.
“Ya udah kalo gitu. Jam berapa ?” tanya Ricky dengan nada agak kasar.
“Jam setengah empat on time.” Jawab Risty.
“Owh ya kita nanti mau belajar apa?”tanya Ricky agak kasar
“Matematika aja.”jawab Risty dengan cuek.
“Loe mau gue antar pulang nggak?” tanya Ricky.
“nggak usah, makasih aja deh. Gue bisa pulang sendiri kok.” jawab Risty dengan cuek.
“Ya udah kalo gitu.” Kata Ricky.
****
          Mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing dan beristirhat. Dan jarum panjang pun sudah menunjukkan hampir jam setengah empat. Mereka berdua pun segera pergi dari rumahnya masing-masing dan bertemu di taman.
“Kita mau belajar dimana?” tanya Risty dengan cuek.
“Disini aja deh. Eh Ris loe kaya nggak iklas gitu sih mau ngajarin gue?” tanya Ricky dengan nada kasar.
“Udah deh nggak usah banyak tanya loe. Langsung aja kita bahas pelajaran mana yang nggak loe ngerti tanyain ke gue biar ntar gue jelasin.” Jawab Risty dengan nada agak marah dan cuek.
“Iya iya.” Gitu aja sewot !” kata Ricky
“Ya udah sekarang loe baca bab ini dan pahami trus kalo ada yang nggak loe ngerti tanyain ke gue biar gue jelasin.” Suruh Risty dengan nada cuek.
“Iya iya. Sok hebat banget sih loe.” Jawab Ricky dengan nada agak marah.
“Udah cepetan ntar keburu kesorean nih.” bentak Risty.
          Setelah beberapa minggu mereka belajar bersama dan mereka berdua pun menjadi akrab. Dan Risty pun bisa memancarkan senyumnya yang dulu pernah hilang akibat rasa sakit hati yang dia rasakan. Dan Ricky pun menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Pada saat belajar bersama di taman Ricky ingin menanyakan sesuatu kepada Risty.
“Ris gue boleh tanya sesuatu nggak sama loe?” tanya Ricky.
“Loe mau tanya apa Ric.” Jawab Risty dengan nada agak heran.
“Sebelum kita saling kenal dan sedekat ini kenapa loe jarang senyum, jaranng ketawa trus raut wajah loe itu sedih terus nggak pernah ceria. Emangnya loe ada masalah apa sih?” tanya Rickky dengan heran.
          Lalu Risty meneteskan air mata. Dan Ricky pun kaget dan iba terhadap Risty. Dan Ricky pun langsung memeluk Risty.
“Ris loe kenapa, cerita dong sama gue, jangan nangis kaya gini.” Suruh Ricky denngan lembut.
Lalu mereka langsung duduk di tempat duduk yang di taman dan Ricky langgsung mengusap air mata yang menetes di pipi Risty.
“Ayo Ris cerita sama gue siapa tau dengan loe cerita sama gue hati loe agak tenang.” Ricky meminta kepada Risty.
“Dulu gue pernah pacaran hampir selama 2 tahun, gue udah terlanjur terlalu sayang sama cowok gue. Tapi apa balasannya, selama hampir 2 tahun ternyata dia cuma manfaatin gue, gue di permainkan sama dia, di khianati. Sakit banget rasanya Ric.” Jawab Risty dengan raut wajah sedih dan meneteskan airmata kembali di pipinya.
Lalu Ricky kembali memeluk Risty dan menenangkan hatinya. Dan Risty pun merasa bebannya agak hilang.
****
          Lalu keesokan harinya mereka belajar bersama lagi seperti biasa.
“mmmmm, Ric gue mau ngucapin trima kasih sama loe, soalnya loe udah bantuin gue buat lupain mantan gue.” Risty berkata sambil tersenyum.
“Santai aja lagi Ris, gue seneng kok bantuin loe dan liat loe senyum dan ceria kaya dulu lagi. Ris loe ada waktu kosong nggak malam minngu besok?” tanya Ricky.
“Kayanya ga ada deh Ric. Emangnya kenapa ?.”jawab Risty.
“Gue mau ajak loe dinner malam minggu besok, bisa nggak ?”tanya Ricky.
“Bisa kok.” jawab Risty.
“Ntar malam minggu gue jemput loe ya sekitar jam 7 gitu deh.” kata Ricky.
“Ya deh. Pulang yok Ric udah sore nih. Loe kan ngantarin gue pulang dulu, ntar kemalaman di jalan loe.” Risty menyuruh Ricky.
“Emangnya gue mau ngantarin loe pulang?” tanya Ricky dengan nada bercanda
“Ah loe Ric , udah pulang yok. Dah  sore nih.” Kata Risty.
“Oke lah kalo begitu.”jawab Ricky.
          Malam minngu pun telah tiba dan Ricky menjemput Risty ke rumahnya. Lalu mereka langsung pergi ke Cafe Green.
“Ris loe mala ini beda banget.” kata Ricky.
“Beda apanya, perasaan biasa aja deh penampilan gue.” Jawab Risty dengan heran.
“Ris gue mau ngomong sesuatu sama loe.” Pinta Ricky terhadap Risty.
“Mau ngomong apa kok kayanya serius banget sih.” tanya Risty.
“Setelah selama ini gue udah kenal sama loe, loe itu udah banyak banget merubah gue menjadi orang yang lebih baik. Gue itu orangnya nggak gampang buat deket sama orang lain tapi cuma beberapa minggu gue kenal sama loe gue mudah banget deket sama loe. Gue rasa gue sayang sama loe. Loe maukan jadi cewek gue?” tanya Ricky.
“Haaaaaa? loe serius Ric.” tanya Risty dengan nada kaget.
“Iya gue serius masa hak kaya ginian becanda sih.”jawab Ricky.
“Mmmmmm, Ric kayanya gue juga ngerasain hal yang sama kaya loe.” kata Risty.
“Jadi maksud loe , loe mau jadi cewek gue Ris.” Tanya Ricky dengan heran.
“Yes, why not.”jawab Risty.
****
          Setalah beberapa minggu mereka pacaran tiba-tiba mantan Risty yang bernama Kiki muncul kembali di kehidupan Risty. Dan Kiki ingin bertemu dengan Risty, dia ingin membicarakan sesuatu. Mereka  ketemuan di Café.
“Ngapain loe ngajak gue ketemuan lagi?” tanya Risty kepada Kiki dengan nada cuek.
“Gue mau ngomongin sesuatu sama loe.”kata Kiki.
“Udah deh langsung to the point aja deh nggak usah berbelit-belit kaya gini. Gue nggak punya banyak watu. Masih ada hal yang lebih penting dari ini yang harus gue kerjain.” jawab Risty dengan nada kasar.
“Gue mau minta maaf sama loe karena gue udah nyakitin elo dan ninggalin elo Ris. Gue nyesel banget rasanya ngelakuin hal ini ternyata selama ini gue salah menilai hati gue. Selama ini ternyata gue cinta dan sayang sama loe. Jadi gue mau kita balikan kaya dulu lagi. Loe mau nggak?” tanya Ricky.
“Haaaaaaaaah? Segampang itu loe minta maaf dan minta balikan lagi sama gue. Loe tau nggak sih apa yang gue rasakan selama gue tau kalo elo khianati gue, sakit banget rasanya Ki….!!!” Jawab Risty  dengan nada marah dan agak membentak.
“Iya gue tau, tapi gue nyesel banget Ris. Gue…..”
Seketika Risty langsung memotong pembicaraan Kiki dan berkata,”udah lah nggak usah di bahas lagi. Lagian gue udah dapetin cowok yang lebih baik dari loe dan sayang sama gue.”
Keesokan harinya Risty langsung menceritakan semue kejadian di malam itu kepada Ricky. Mereka membicarakannya di rumah Risty.
“Ric kemaren malam gue diajak ketemuan sama Kiki mantan gue.” Kata Risty
“Ngapain dia ngajak ketemuan sama loe, pasti dia minta balikan lagi sama loe?” tanya Ricky.
“Iya Ric, selain itu dia juga minta maaf sama gue.” Jawab Risty.
“Trus loe jawab apa?” tanya Ricky kembali.
“Gue bilang sama dia kalo gue nggak akan pernah balikan lagi sama dia dan nggak akan pernah maafin dia.” jawab Risty.
“Loe sayang beneran sama gue?” tanya Ricky.
“Ya iya lah Ric. Tapi Rick kok loe tanya kaya gitu ke gue. Loe nggak bermaksud….”
Ricky langsung memotong pembicaraan Risty dan mengatakan,”gue nggak mungkin nyakitin cewek yang gue sayang, nggak akan pernah mau liat cewek yang gue sayang meneteskan airmata karena gue. Loe harus ingat kata-kata gue ini ya.”
Tiba-tiba Ricky merintih kesakitan dan Risty pun panik apa yang harus dia lakukan.
“Ric loe kenapa?” tanya Risty sambil meneteskan airmata.
“Gue nggak papa kok, loe jangan nangis dong. Loe harus ingat kata-kata gue barusan.” jawab Ricky dengan nada merintih merasa sakit di kepalanya.
“Bik…..bik…..bibik !!!” Risty memenggil pembantunya dengan suara yang sangat kuat.
“Iya non.” jawab pembantunya.
“Bik cepatan panggil ambulan sekarang.” Suruh Risty dengan wajah yang panic.
Ricky pun semakin merintih menahan rasa sakit di kepalanya. Ambulan pun langsung datang menjemput Ricky dan langsung membawa Ricky ke rumah sakit. Dan Risty mencoba menghubungi keluarga Ricky, tapi tidak bisa. Karena tidak ada satu pun keluarga Ricky yang dapat dihubungi , maka Risty menjadi salah salah satu wakil keluarga Ricky. Dan Risty disuruh menghadap dokter yang menangani Ricky.
“Permisi dok. Saya ingin tau bagaimana keadaan Ricky sekarang, apa yang terjadi sama dia?” tanya Risty dengan penasaran.
“Apa sebelumnya Rickymengalami gejala seperti ini sebelumnya?” tanya dokter.
“Setau saya dok Ricky nggak pernah mengalami gejala seperti ini, emangnya dia sakit apa dok?” tanya Risty.
“Anda harus bisa menerima kenyataan ini, dia terkena gejala kanker otak.”jawab dokter.
“Apaaaaa? Ini nggak mungkin dok. Yang saya lihat selama ini dia sehat-sehat aja dok, nggak ada gejala sakit kanker sama sekali.” Kata Risty dengan sedih sambil meneteskan airmata.
“Tapi memeng inilah kenyataannya, kita tidak bisa mengubahnya lagi. Ini sudah takdir Tuhan yang maha kuasa.”jawab dokter.
“Apa penyakitnya bisa disembuhkan dok,”tanya Risty dengan penuh harapan.
“Kalau kita lakukan secepat mungkin proses pengobatannya pasti bisa dan apabila tuhan menghendaki dia pasti bisa sembuh.” jawab dokter.
“Terima kasih dok  atas informasinya, saya ingin menemui Ricky dulu permisi ya dok.” Kata Risty
Risty langsung menuju ke kamar perawatan Ricky sambil meneteskan airmata  dan dia hanya bisa melihat Ricky dari kaca kamar tempat Ricky di rawat. Risty tidak boleh masuk ke kamar karena keaadaan Ricky yang masih lemah. Tiba-tiba keluarga Ricky kembali menghubungi Risty.
“Halo selamat siang, maaf ini siapa ya?” tanya Mama Ricky.
“Saya Risty tante, cewek anak tante Ricky. Saya mau memberitahukan sama tante kalau Ricky masuk rumah sakit.” Jawab Risty.
“Apa Ricky masuk rumah sakit? Sekarang dia ada dirumah sakit mana Risty?” tanya Mama Ricky.
“ Bandung Hospital tante.” jawab Risty.
“Ya sudah kalau begitu tante akan segera kesana. Terima kasih  ya Risty?” kata Mama Ricky.
“Iya sama-sama tante.” jawab Risty.
Anggota keluarga Ricky langsung menuju ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit mereka langsung menuju ke kamar tempat Ricky di rawat dan berjumpa dengan Risty.
“Kamu yang namanya Risty?” tanya Mama Ricky.
“Iya tante.” Jawab Risty.
“Bagaimana keaadaannya Ricky Risty?”tanya ibu Ricky.
“Ricky terkena gejala kangker otak. Dan tidak ada satu orang pun yang boleh masuk kecuali perawat karena Ricky belum sadar dari tadi.”jawab Risty.
“Ya Tuhan kenapa penyakit separah itu engkau berikan kepada anakku, kenapa bukan aku saja. Risty apa penyakit Ricky bisa di sembuhkan?”tanya ibu Ricky.
“Kata dokter kalau dilakukan proses perawatannya secepat mungkin, kemungkinan besar akan sembuh.” jawab Risty.
Lalu perawat keluar kamar dan mengatakan,”untuk keluarga Ricky sudah bisa masuk”.
“Iya suster, terima kasih.” Kata Mama Ricky.
“Iya bu sama-sama.” kata perawat.
          Lalu mereka semua masuk.
“Pa… Ma… Ren…Ris” sapa Ricky kepada mereka semua.
“Kak Reni minta maaf sama kakak, selama ini Reni selalu menentang kata-kata kakak dan nggak pernah dengerin apa yang kakak bilang.” Kata Reni sambil meneteskan airmata.
“Reni adek kakak, kamu jangan nangis dong. Kakak nggak suka liat adek kakak tersayang nangis. Sini udah lama kakak nggak peluk Reni. ”kata Ricky.
Ricky memeluk Reni dan mengusap airmatanya.
“Kak Reni takut. Kakak nggak kenapa-kenapa kan” tanya Reni.
“Kakak baik-baik aja kok dek.”jawab ricky.
“Ricky Mama sama Papa minta maaf ya. Selama ini kami berdua egois cuma memeikirkan pekerjaan kami sendiri, tidak pernah memikirkan kamu dan adikmu.” kata Papa ricky.
“Iya nak ini semua karna keegoisan kami berdua.” kata Mama Ricky.
“Pa…Ma… nggak ada yang salah kok. Samua manusia pasti punya kesalahan, manusia itu nggak ada yang sempurna hanya tuhanlah yang paling sempurna nggak ada 1 manusia pun yang bisa menyamainya.” jawab Ricky.
“Pa…Ma…Ren… kenalkan ini Risty cewek Ricky.” kata ricky.
“Kita semua udah tau kok kak.” jawab Reni.
Lalu mereka semua keluar kamar kecuali Risty. Risty meneteskan air mata.
“Ris kenapa loe nangis?” tanya Ricky.
“Gue takut kehilangan loe, gue  nggak sanngup liat keadaan loe kaya gini ric. Gue sayang sama loe gue takut kehilangan cinta gue untuk yang kedua kalinya, gue nggak mau hal itu terjadi lagi.” jawab Risty sambil menangis dan meneteskan airmata.
“Dengerin gue Ris, gua nggak akan pernah ninggalin loe. Gua sayang sama loe, gue nggak mau liat loe netesin airmata kaya gini. Inget Ris gue nggak akan pernah ninggalin loe dan gue nggak mau liat loe nagis.” kata Ricky sambil mengusap airmata di pipi risty.
“Gue nggak akan nangis lagi tapi ada satu syarat yang harus loe penuhin.” jawab Risty.
“Apapun syaratnya gue akan lakukan.” kata Ricky.
“Loe harus mau menjalani proses pengobatan supaya loe bisa sembuh. Mau kan?” tanya Risty.
“Tapikan prosesnya lama ?” tanya Ricky.
“Itu nggak masalah, yang penting loe bisa sembuh. Gue bakalan nungguin loe sampai loe sembuh.” jawab risty.
“Ya udah deh kalo gitu. Sekarang hapus dong airmatanya.” suruh Ricky.
“Ya iya udah kok.” jawab Risty.
****

Mulai minggu depan ricky menjalani pengobatannya dan Risty pun setia menunggu Ricky sampa Ricky sembuh. Ricky menjalani pengobatan selama 10 bulan. Setelah selesai menjalani pengobaatan selama 10 bulan Ricky pun kembali sehat seperti semula. Risty dan keluarga ricky memberi kejuatan kepada Ricky dengan cara menipu Ricky.
Tok tok tok…. 2x
“Pa…Ma…ren… Ricky pulang. Pada kemana sih orang rumah.” kata Ricky dengan heran.
Reni pun datang membuka pintu.
“Lowh kak Ricky kok pulang ke rumah nggak bilang-bilang?” tanya Reni dengan raut wajah yang kurang ceria.
“Kakak udah bilang ke kak Risty minggu kemaren, emangnya dia nggak ada kasi tau. Trus kamu kok kurang ceria gini sih?” tanya Ricky dengan heran.
“Masuk dulu kak Reni mau cerita tentang kak Risty. Di dalam juga ada Mama sama Papa.” jawab Reni.
Lalu masuk lah Ricky dan Reni ke dalam rumah mereka dan duduk di ruang keluarga.
“Pa…Ma…Ren… sebenernya da apa sih ini? Kok pada sedih semua ??” tanya Ricky degan heran.
“Kak, kakak yang sabar ya.”jawab Reni dengan wajah sedih.
“Emangnya ada aapa sih? Langsung cerita aja kenapa.” tanya Ricky.
“Kak Risty kak.” Jawab Reni.
“Iya kenapa kak Risty apa yang terjadi sama dia?” tanya Ricky dengan khawatir.
“Kak Risty kecelakaan dan meninggal.” jawab Reni.
“Apa??????? Ini nggak mungkin kamu bohong kan?” tanya Ricky sambil meneteskan airmata.
“Beneran kak ngapain Reni bohong sama kakak, nggak ada gunanya kak.”  jawab Reni.
“Ini nggak mungkin. Ren kakak mau ke makam Risty sekarang ayo antar kakak.” Ricky memohon kepada Reni.
“Ya udah kalo gitu kak. Papa sama mama ikut ya kak?” tanya Reni.
“Terserah kamu aja yang penting kakak mau ke makam Risty sekarang juga.” jawab Ricky.
Ricky dan keluarganya pun langsung ke makam Risty. Ricky terlihat sangant terpukul sekali mendengar berita dari Reni. Dan Ricky bersama keluarganya pun telah sampai di makam Risty.
“Ris loe udah bohong sama gue katanya loe bakalan setia nungguin  gue sampai gue sembuh. Tapi apa nyatanya loe malah ninggalin gue.” teriak Ricky sambil meneteskan airmata.
Tiba-tiba Risty datang dari belakang Ricky.
“Ric…….
Loe ngapain meluk-meluk makam orang lain sambil nangis lagi. Lagian yang loe peluk tu makam siapa?” Risty menyindir Ricky,
“Haaaa? Barusan kaya suara Risty deh.” kata Ricky dengan wajah heran.
“Emang gue yang lagi ngomong kaleee.”jawab Risty.
Lalu Ricky menoleh ke belakang dan terkaget.
“Haaaah Risty? Loe Risty kan ??” tanya Ricky dengan heran.
“Ya iyalah masa hantu?” jawab Risty.
“So, kalo loe Risty ini makam siapa dong?” tanya Ricky dengan heran.
“Mana gue tau.” jawab Risty dengan cuek.
“Hmmmmmmmm, gue tau sekarang kalian semua ngerjain guekan?” tanya Ricky.
“Kalo iya emangnya kenapa kak.” jawab Reni.
“Siapa yang punya ide ini diantara kalian semua haaa?” tanya Ricky.
“Kak Risty kak.” jawab Reni.
“Ristyyyy…………” Ricky memanggil Risty dengan wajah keasal.
“What? Heheheh sanntai aja Ric . Don’t be angry yes. Lariiiiii……” jawab Risty.
“Woi Ris sini loe jangan lari gue nggak bakalan ngapa-ngapain loe kok.” kata Ricky.
“Yang bener Ric?” tanya Risty.
Dan tiba-tiba Ricky terjatuh dan pingsan.
“Ric loe kenapa?” Risty mencoaba berteriak dan membangunkan Ricky.
“Haaaaaa, kena loe sekarang gue cuma pura-pura. Hahahahahaahh….?” Ricky pun tertawa sambal mencubit pipi Risty.
“Aduh Ric udahan dong sakit nih pipi gue loe cubit.” suruh Risty.
“Iya iya. Kamu tambah lucu sih.” Kata Ricky.
“Iya dong gue gituloh.” jawab Risty dangan bercanda.
“Ihhhh, gue cubit lagi ahh.” kata Ricky.
“Udah-udah jangan di cubit lagi sakit tau.” jawab Risty.




Ahirnya mereka pun bersatu kembali seperti dulu lagi.


             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar